Hal-hal / perkara sunnah dalam berwudhu :
1. Memakai siwak atau mengosok gigi sebeulm
berwudhu.
Rasulallah saw bersabda: “Seandainya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya aku
perintahkan mereka bersiwak setiap kali akan shalat.” (HR Bukhari Muslim).
Sunah ini dilakukan kapan waktu mau berwudhu
kecuali sedang ber puasa hukumnya makruh menggunakan siwak setelah tengah hari
Rasulallah saw bersabda: “Bau mulut orang yang
berpuasa bagi Allah lebih wangi dari pada wangi misik” (HR Bukhari Muslim)
2. Membaca bismillah, dimulai dari pertama
mencuci kedua telapak tangan.
Sesuai dengan sabda Rasulallah saw: “berwudhulah
kamu dengan bismillah – dengan nama Allah.” (HR al-Baihaqi dengan isnad jayyid)
3. Mencuci kedua telapak tangan.
Ustman dan Ali ra menyipatkan wudhu Rasulallah
saw bahwa beliau mencuci tangan tiga kali (HR Bukhari Muslim)
4. Berkumur tiga kali
5. Memasukan air ke hidung dan mengeluarkanya.
Sesuai dengan sabda Rasulallah saw “Tidaklah
seorang diantara kalian mendekati air wudhunya, lalu dia berkumur, memasukkan
air kedalam hidung dan membuangnya, kecuali keluar dosa-dosanya dari rongga
hidungnya bersama sama air” (HR Muslim)
6- Mengusap seluruh kepala dari depan ke
belakang
Sesuai dengan wudhu Rasulallah saw yang
disipatkan oleh Abdullah bin Zeid ra “maka beliau mengusap kepalanya dengan
kedua tanganya dari depan ke belakang dan dari belakan ke depan” (HR Bukhari
Muslim)
7. Mengusap kedua telinga luar dan dalamnya
dengan air baru.
Sesuai dengan wudhu Rasulallah saw: ”sesungguhnya
beliau mengusap kepalanya dan kedua telinganya luar dan dalam lalu memasukan
kedua jari telunjuknya kedalam lubang lubang telinganya" (HR Abu Dawud dan
an-Nasai’ – hadist hasan)
8. Membasuh jenggot yang tebal atau memasukan
air wudhu ke dalam selah-selah jenggot dengan jari jari tangan.
Sesuai dengan yang dilakukan Rasulallah
saw ketika berwudhu, ”beliau membasuh jenggotnya (dengan jari jari tangan)” (HR
at-Tirmidzi)
9. Mecuci selah-selah tangan dan kaki.
Pernah Rasulallah saw bersabda kepada al-Qaith
bin Shabrah: “Sempurnahkanlah wudhu’ dan cucilah selah-selah jari-jari” (HR Abu
Dawud dan at-Tirmidzi dengan isnad shahih)
10. Mendahulukan yang kanan sebelum yang kiri.
Ada sebuah hadist yang diriwayatkan dari Aisyah
ra, ia berkata: ”Sesungguhnya Rasulallah saw menyukai yang kanan dalam segala
urusanya, dalam berwudhu, dalam berjalan dan dalam memakai sandalnya” (HR
Bukhari Muslim)
11. Membasuh dan mengusap semua anggota wudhu
tiga kali-tiga kali
Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan dari Ustman
bin Affan ra, ia berkata: ”sesungguhnya Rasulallah saw berwudhu tiga kali-tiga
kali.” (HR Muslim)
12. Melebihi pengusapan kepala, begitu pula
kedua tangan sampai ke atas siku dan kaki sampai di atas mata kaki.
Rasulallah saw berwasiat kepada umatnya dengan
sabdanya: ”Akan datang umatku mereka memiliki cahaya putih di muka, cahaya
putih di tangan dan cahaya putih di kaki pada hari kiamat karena penyempurnaan
wudhu. Maka barang siapa di antara kalian yang mampu, hendaklah ia memanjangkan
cahaya putih tersebut” (HR Bukhari Muslim)
13. Membaca do’a setelah selesai wudhu. Do’anya:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ،
أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
”Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusanNya.Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci. Maha Suci Engkau ya
Allah, aku memuji kepadaMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku
minta ampun dan bertobat kepadaMu”
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
”Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya”,
Begitu pula dalam hadist yang lain “Barang siapa bewudhu’ dan setelah selesai dari wudhunya ia berkata:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
”saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusanNya.Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat
dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci”,
dibukakan baginya pintu pintu surga dan masuk ke dalam pintu yang ia sukai (HR at-Tirmidzi, al-Bazzar dan at-Thabrani)
Dalam hadist lainnya Rasulallah saw bersabda: “Barangsiapa berwudu lalu berdo’a:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Maha suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku senantiasa memohon ampun dan bertaubat pada-Mu”,
maka akan dicatat baginya di kertas dan dicetak sehingga tidak akan rusak hingga hari kiamat.” (HR an-Nasai’, al-Hakim dalam al-Mustadrak).
Demikian untuk menjadi koreksi amalan kita bersama.
0 Komentar